Medsosjambi.com - Ribuan sopir batu bara yang terdiri dari berbagai daerah melakukan aksi demo di depan Rumah Dinas Gubernur Jambi, pada Senin (8/1/2024).
Aksi demo ini dilakukan imbas adanya kebijakan Gubernur Jambi Al Haris terkait penutupan tambang batu bara.
Ketua Komunitas Sopir Batu Bara (KS BARA) Tursiman mengatakan, KS Bara mewakili para sopir, meminta agar tambang yang ditutup itu dibuka.
"Kalau tidak dibuka, tutup sekalian. Karena ini terjadi kecemburuan sosial, karena ada yang leeat sungai, lewat Bengkulu dan padang. Ini perusahaan batu bara tetap buka nampaknya," kata Tursiman.
Dirinya juga menyebut, jangan hanya masyarakat saja yang merasakan imbas ini, perusahaan juga harus ikut merasakan. Sehingga jika memang mau ditutup harus ditutup semua.
"Aksi ini dilakukan imbas penutupan tambang dilakukan, yang waktu itu diputuskan oleh Gubernur dan Forkompinda," ujarnya.
Kata Tursiman, akibat penutupan ini sopir menderita, sementara para perusahaan masih boleh beroperasi melalui jalur sungai.
Dirinya menilai bahwa perusahaan yang masuh beroperasi ini sangat dibela. Tak hanya itu, ketua KS Bara ini juga mempertanyakan ponton yang beroperasi itu milik siapa.
"Kami bukan hanya memperjuangkan sopir saja, kami juga minta Gubernur menysihkan keuntungan daru batu bara ini untuk masyarakat," sebutnya.
"Jangab masyarakat cuma kebagian debu, bahkan ada yang meninggal," sambungnya.
Dirinya meminta agar pengusaha tambang yang masuk kejambi dapat mensejahterakan masyarakat, jangan hanya buat susah.(dev)
Komentar0