 |
Medsosjambi.com - Aksi unjuk rasa masalah batu bara di kantor Gubernur Jambi berujung ricuh. Para pendemo merusak sejumlah fasilitas yang ada seperti kaca hingga lampu taman dan kendaraan yang terparkir.
Kerusuhan ini terjadi akibat keputusan yang diberikan oleh Gubernur Al Haris tidak dapat diterima oleh para pendemo ini.
Diketahui bahwa, Al Haris masih tetap dengan kebijakannya dan tidak membuka akses untuk aktivitas angkutan batu bara di Jalan Nasional Provinsi Jambi.
Menanggapi hal itu, salah satu supir Aan mengatakan, dirinya tidak menerima dengan keputusan yang diberikan oleh Gubernur.
"Kami maunya tu langsir hauling ke Jambi dibuka lagi, kalau memang mau tutup, tutup semua, seperti yang di sungai," ujarnya, dikutip Selasa (23/1/2024).
Dirinya mengaku, sudah satu bulan menunggu keputusan Gubernur untuk membuka kembali aktivitas angkutan batu bara di Jalan Nasional.
Sehingga akibat dari keputusan Gubernur yang tidak dapat mereka terima itu, mereka nekat malah melakukan pengrusakan.
Terlihat sejumlah pendemo awalnya hanya terus berorasi di didepan kantor Gubernur, namun tiba-tiba ada lemparan dan terjadilah kericuhan antara pendemo dan aparat kepolisian yang berjaga.
Pasalnya para pendemo ini sempat mau memaksa untuk masuk namun dijaga ketat oleh aparat kepolisian.
Namun kemudian, pendemo ini malah turun ke bawah dan melempari kaca kantor Gubernur hingga pecah. Selain melempari kaca, para pendemo ini terlihat juga merusak sejumlah fasilitas yang ada di taman.
Meski sempat dilerai menggunakan mobil canon dan disemprotkan air, pendemo malah mengejar dan melempari mobil tersebut.
Sehingga polisi terpaksa menembakkan gas air mata untuk membubarkan pendemo yang rusuh.(dev)
Komentar0